Sebagai karya klasik, bisa dipastikan banyak pembaca di
Indonesia tahu mengenai (meski belum tentu membaca) El ingenioso hidalgo don Quixote
de la Mancha atau sering disingkat Don
Quxiote, novel karangan Miguel de Cervantes Saavedra yang terbit pertama
kali pada 1605. Dalam survei yang disebar di kalangan para penulis dunia tahun
2002, Don Quixote bahkan menduduki
peringkat pertama “karya sastra terbaik sepanjang masa.” Namun, yang tidak banyak
diketahui orang adalah pelafalannya yang benar. Don Quxiote seringkali dibaca “don Kisot”, padahal semestinya adalah “don Kihote” (dengan e seperti pada
“tempe”). Bagaimana salah kaprah ini terjadi?
Saya kira ada dua penyebabnya: Pertama, dalam bahasa Indonesia “x” memang dibaca “ks” dan bukan “h”, sehingga otomatis orang mengidentikkan “x”
pada Quixote sebagai “s”. Kedua,
Abdul Moeis ikut “bertanggungjawab” mempopulerkan salah kaprah ini melalui
terjemahannya Don Kisot de la Mancha,
yang terbit pertama kali pada 1933.
Don Kisot terjemahan Abdul Moeis (cetakan ketiga, 1955) |
Meski bukan versi utuh (hanya 359 halaman, sementara lengkapnya bisa dua setengah kali lipat itu), terjemahan Abdul Moeis terbitan Perpustakaan
Perguruan Kem. P.P. dan K. ini adalah terjemahan asyik yang mampu menangkap kekocakan dan greget novel ini dengan baik. Namun memang gaya bahasa dan
kosakata arkaisnya tentu akan membuat generasi masa kini mengernyitkan dahi
saat membacanya. Sayangnya buku ini tak pernah dicetak lagi sejak 1960an.
Pertanyaannya: mengapa Abdul Moeis menerjemahkannya sebagai
Kisot dan bukan Kihote? Apakah ia tidak tahu pelafalannya yang benar?
Sepertinya kok mustahil, melihat luasnya pengetahuan dan bacaannya akan sastra dunia. Saya
lebih menduga Kisot dipilih Abdul Moeis secara sengaja, dengan dipengaruhi oleh rujukan yang dipakainya saat menerjemahkan.
Tidak ada keterangan pasti dari bahasa manakah Abdul Moeis
menerjemahkan Don Kisot. Dugaan awal saya dari bahasa Belanda, sesuai dengan konteks kolonial saat itu, namun ilustrasi yang menghiasi halaman-halaman isi buku edisi Indonesia itu
adalah grafis karya H. Pisan berdasarkan gambar Gustave Doré. Ilustrasi ini
berasal dari edisi Perancis tahun 1863, L'ingénieux hidalgo don Quichotte de
la Manche, terjemahan Louis
Viardot. Jadi, agak bisa dipastikan terjemahan Abdul Moeis memakai terjemahan Perancis tersebut sebagai landasan kerjanya. Padahal, Viardot memperanciskan “don Quixote”
sebagai “don Quichotte”, yang dibaca “don Ki-syot”.
Pelafalan dengan s juga dipakai dalam penerjemahan
ke bahasa Italia, “Don Chisciotte”, yang dibaca “Don Ki-syot-te”. Persoalan agak lebih pelik untuk bahasa
Inggris. Saking terkenalnya tokoh ini, pada 1718 don Quixote masuk dalam
kosakata bahasa Inggris sebagai kata sifat quixotic (“foolishly
impractical especially in the pursuit of ideals,” menurut definisi
Merriam-Webster), serta quixotical dan quixotically. Namun, sekalipun
penutur Inggris melafalkan “don Quixote” sesuai pelafalan Spanyolnya “don
Ki-ho-te”, “quixotic” justru mereka lafalkan “kwik-so-tik” dan bukan
“ki-ho-tik”.
Itulah
sebagian dari keragaman cara melafalkan don Quixote. Dan saya kira ini jugalah
yang menjadi pertimbangan Abdul Moeis untuk tak segan-segan mengindonesiakannya
menjadi Don Kisot. Dan itulah yang terwariskan ke kita hingga kini.
Percaya gak percaya, saya belajar pelafalannya dari film kartun di TVRI, dilafalkan dengan don xi-o-tee. Baru tahu belakangan kalau sebagian besar orang Indonesia melafalkannya dengan don kisot.
BalasHapushehe.. anak saya juga melafalkannya langsung benar karena tahu dari Dora :)
BalasHapusPaling enak bukunya Karl May (Winnetou dll), kalau seri Amerika, nama si tokoh Karl menjadi Charley, kalau di Arab berubah menjadi Kara (Ben Nemsi), kalau di Amerika Latin menjadi Carlos, kalau di suku Indian berubah menjadi Sharlih, demikian seterusnya. Tidak bikin bingung orang setempat.
BalasHapusPada waktu novel ini ditulis, huruf "x" dalam bahasa Spanyol masih dibaca sebagai /ʃ/ (seperti "sy" dalam bahasa Indonesia atau huruf syin dalam bahasa Arab). Karena itu, ejaan Perancisnya sudah benar.
BalasHapusContoh lain ialah nama "Meksiko" yang juga dieja dengan "x" namun tidak dibaca "h" seperti pada bahasa Spanyol modern.
Kenapa tidak dilanjutkan dugaan awal bahasa Belanda (Don Quichot)??
BalasHapushttps://nl.wikipedia.org/wiki/Don_Quichot_(boek)
Saya taunya pelafalannya dari One Piece, Don Kihoti Doflamingo :D
BalasHapus