Sebuah pesan masuk pukul 2.31 dini hari tadi mengabarkan
Carlos Fuentes telah tiada. Dialah penulis Amerika Latin yang paling subtil
dalam memadukan antara yang-estetik dengan yang-politik. Novel-novelnya adalah
gambaran gejolak sebuah subbenua yang mengusung beban berat sejarah, yakni
sejarah penjajahan sekaligus sejarah kemajuan yang dihadirkan oleh kolonialisme
Eropa dan AS. Atau seperti kata Milan Kundera saat menyanjung mahakarya Fuentes Terra Nostra (1975), "bagaimana waktu historis Barat menyela
waktu Indian di Amerika Latin." Fuentes sadar betul posisi intelektual
publik dalam masyarakat seperti Meksiko, karenanya sebagai penulis ia tak
menarik diri dari politik. Bahkan sampai wafatnya semalam pada usia 83 tahun
Fuentes masih menulis soal peralihan politik di Perancis. Buku-buku Fuentes
termasuk yang terbanyak yang menyesaki rak buku saya ¡Adiós, Maestro!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar